Cara kerja DHCP

  • 0

1.       DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan “penyewaan” alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:

DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.

DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.

DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.

DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

 Description: cara kerja dhcp Bagaimana Cara Kerja DHCP?

Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.
Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.
Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.
Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.

Macam-Macam DHCP


1.      1.       Macam-macam DHCP

DHCP adalah Dinamic Host Computer Protocol. DHCP sendiri adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada 
DHCP Server.

DHCP DISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.

DHCP OFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.

DHCP REQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
                
DHC PACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket   acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.

DNS Master Slave


1.       DNS master Slave fungsinya untuk membackup DNS master, sehingga saat DNS master down maka, DNS slave dapat mengantinya. Konsep dari DNS Master dan DNS slave adalah saling bertukar IP agar bisa terkoneksi satu sama lain.

Berikut file konfigurasi DNS Slave =

pico /etc/bind/named.conf
zone “sekolah36.sch.id” in{
type slave;
file “db.smk”;
masters {192.168.4.65;};
};
zone “4.168.192.IN-ADDR.ARPA” in{
type slave;
file “db.65″;
masters {192.168.4.65;};
};


DNS Master
zone “sekolah-master.sch.id” in{
type master;
allow-transfer {192.168.4.36;);
also-notify {192.168.4.36;);
file “/etc/bind/db.sekolah36″;
};
zone “4.168.192.IN-ADDR.ARPA” in{
type master;
allow-transfer {192.168.4.36;);
also-notify {192.168.4.36;);
file “/etc/bind/db.36″;
};

Daftar Istilah Record pada DNS


1.                   -          NS (Name Server) record
Ini memetakan sebuah identifier dikenali manusia ke sistem internal, sering numerik, identifikasi atau komponen berbicara. Sebagai contoh, di Internet, sebuah kasus khusus dari server nama, jadi disebut Domain Name System (DNS) server, digunakan untuk menerjemahkan nama host atau nama domain (misalnya, ‘en.wikipedia.org’) untuk yang sesuai biner identifier (alamat IP 145.97.39.155), atau sebaliknya.

-          MX (Mail Excange) record
MX (Mail Xchanger) adalah  Mengidentifikasi mail server yang bertanggung jawab untuk sebuah domain name. Disaat mengirimkan sebuah email ke user

-          A (Address) record
A (Adress Record) adalah type domain system yang paling fundamental yang berfungsi untuk menterjemahkan domain.

-          WKS (Well Know Service) record
WKS (Well Knows Service) merupakan service yang menggambarkan atau mendeskripsikannya. Well known service itu didukung oleh sebuah protocol yang jelas pada sebuah alamat yang spesifik.

-          HINFO (Host Information) record
Hinfo adalah Host Information atau informasi host

-          CNAME (Connanical Name) record
CNAME (canonemical name) adalah CNAME record . Ini membantu saat menjalankan beberapa layanan (seperti FTP dan sebuah server web; masing-masing berjalan pada port yang berbeda) dari satu alamat IP. Setiap layanan dapat memiliki entri sendiri dalam DNS (seperti http://ftp.didikakata.com. Dan http://www.didikakata.com). Administrator jaringan juga dapat menggunakan beberapa CNAMEs ketika menjalankan server HTTP pada port yang sama, dengan nama yang berbeda, pada host fisik yang sama

Pengertian DNS


1.       Domain name adalah sebuah sistem penamaan alamat internet yang bersifat “manusiawi” karena sebenarnya alamat internet protokol (IP) yang asli adalah berupa angka-angka yang sulit dihapal seperti ini: 212.53.64.62. Adanya domain name membuat penamaan alamat internet protokol menjadi mudah dan gampang diingat. Misalnya http://www.kompas.com atau http://www.yahoo.com. Domain name boleh dikatakan sebagai “alamat rumah virtual seseorang di internet”.

Struktur domain name
Domain name terdiri atas sebuah struktur hierarki, di mana level tertinggi disebut sebagai Top-Level Domains (TLDs). Saat ini, terdapat lebih dari 200 TLDs yang terdaftar di seluruh dunia. Jumlah ini akan terus bertambah sesuai perkembangan jaman. Namun di antara semua TLDs tersebut, terdapat tiga yang paling populer, yaitu “.com”, “.net”, dan “.org”. Setiap TLDs harus terdaftar secara resmi di lembaga yang memiliki otoritas untuk masalah domain name, yaitu ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) dan setiap negara memiliki TLDs yang berbeda-beda. Sebagai contoh, TLDs untuk Indonesia adalah .id, Singapura: sg, dan sebagainya. Adapun .com, .net dan .org berlaku internasional, jadi bisa dipakai oleh siapa saja di seluruh dunia.
Level kedua setelah TLDs adalah second level domains (SLDs). Salah satu contohnya adalah ajangkita.com, di mana ajangkita merupakan SLD. Contoh lainnya, yahoo.com, kompas.com, hotmail.com, dan sebagainya.
Level berikutnya adalah domain level ketiga, keempat, kelima, dan seterusnya. Sebagai contoh adalah http://www.ajangkita.com, di mana www adalah domain level ketiga. Domain level ketiga dan seterusnya dibuat oleh pemilik SLD, bukan oleh ICANN.

Jenis domain name
Secara umum, domain name terdiri atas dua jenis, yaitu:
- Generic Top-Level Domains (gTLDs) yang berlaku internasinal. Contohnya adalah .com, .org dan .net, sebagaimana diceritakan di atas. Baru-baru ini ICANN meresmikan tujuh gTLDs baru yang berlaku internasional.
- Country Top-Level Domains (cTLDs) yang berlaku hanya di wilayah teritorial tertentu. Sebagai contoh, cTLDs untuk Indonesia = .id, Inggris = .uk, Perancis = .fr, dan sebagainya. Karena berlaku secara teritorial, setiap teritorial memiliki aturan yang berbeda-beda mengenai sistem penamaan dan pendaftaran untuk cTLDs ini.
Host name
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika nama domain karir.detik.com, maka karir adalah host name dan detik.com adalah domain name-nya, atau pada upt.amikom.ac.id, dimana upt adalah host name dan upt.amikom.ac.id adalah domain name-nya.